vermouthdesign

Minggu, 06 Februari 2011

NASA: Asteroid Apophis Bukan Pertanda Kiamat

              Metode belajar – Keberadaan asteroid Apophis sudah diketahui sejak penemuannya pada 19 Juni 2004. Juga bahwa ia melintas dekat dengan Bumi. Namun, baru-baru ini muncul sebuah laporan mengejutkan dari Rusia. Para astronom Rusia memprediksi asteroid Apophis akan menabrak Bumi  35 tahun mendatang. Tepatnya 13 April 2036. Seperti dimuat RIA Novosti, Profesor Leonid Sokolov dari St Petersburg State University memperkirakan, pada 13 April 2029, Apophis akan mendekat Bumi dengan jarak 37.000 hingga 38.000 kilometer. Dan akhirnya menabrak Bumi di tanggal yang sama di tahun 2036. Badan Antariksa Rusia pun  telah mengantisipasi hal ini.


              Pernyataan ilmuwan Rusia didasarkan atas prediksi bahwa batu luar angkasa sepanjang 270 meter, atau lebih dari dua kali panjang lapangan sepak bola, akan melintasi apa yang disebut sebagai lubang kunci gravitasi saat melintas dekat Bumi pada 2029.
Jika memang Apophis melewati ‘lubang kunci’ saat berdekatan dengan Bumi, diperkirakan Apophis akan kembali dan bisa memukul Bumi pada 13 April 2036.
Namun, Badan Antariksa Amerika Serikat membantah, bahwa itu berarti kiamat bagi Bumi.


“Secara teknis, apa yang dikatakan ilmuwan Rusia benar. Bahwa mungkin Apophis akan menabrak Bumi,” kata kepala objek dekat Bumi NASA, Donald Yeomans, seperti dimuat Space.com. Namun ditambahkan dia, kesempatan itu kecil, 1:250.000.
          Dijelaskan Yeomans, situasi pada 13 April 2029, Apophis memang berada di dekat Bumi — sekitar lima kali jari-jari Bumi. “Memang cukup dekat, namun kami sudah mengeyampingkan asteroid itu bakal menabrak Bumi saat itu,” kata Yeomans.
Juga, kemungkinan Apophis melewati ‘lubang kunci’ yang lebih kecil dibandingkan besaran asteroid itu sangatlah kecil. Skrenario yang lebih mungkin adalah, Apophis akan berada dalam jarak yang relatif dekat dengan Bumi pada akhir 2012 dan awal 2013. Saat itu pergerakannya akan terus diamati oleh teleskop Bumi dan sistem radar canggih.



Jika diperkirakan asteroid itu berdampak destruktif atau merusak, NASA akan membuat skema penyelamatan Bumi. Tujuannya,  mengubah orbit asteroid — mengurangi kemungkinan tubrukan pada 2036 sampai titik nol. Kata Yeomans, ada beberapa cara untuk mengubah orbit asteroid. Yang paling sederhana, mengirimkan pesawat ruang angkasa menuju batu langit yang meluncur itu. Teknik yang sama digunakan pada 4 Juli 2005 lalu saat pesawat Deep Impact ditabrakan ke komet, Tempel 1.

Warga Bumi Bersiaplah Melihat Matahari Kedua

                                                                        Menjelang 2012, fenomena alam semesta akan terjadi ketika
matahari kembarsebuah bintang yang paling terang, Betelgeuse, meledak dan menjadi supernova. Ledakan itu akan menyebabkan bumi memiliki dua matahari. Usia Betelgeuse, yang merupakan bagian dari konstelasi Orion dengan jarak 640 tahun dari bumi akan segera berakhir.

Bintang raksasa merah itu diperkirakan bakal meledak pada tahun ini. Ketika itu ledakan tersebut terjadi,peristiwa itu disebut-sebut akan menjadi "pertunjukan cahaya" paling spektakuler bumi terbentuk. Begitu terangnya cahayanya, bumi seolah-olah memiliki dua matahari. Artinya, langit malam juga akan terang seperti siang hari. Pengajar fisika senior di Universitas Southern Queensland Australia Brad Carter mengklaim, ledakan itu bisa saja terjadi sebelum 2011 berakhir. Namun, mungkin saja Betelgeuse baru akan meledak pada 
 tahun-tahun mendatang.


"Bintang tua ini sudah kehilangan amunisi yang memungkinkannya tetap bersinar.Ketika bahan bakar ini habis, bintang akan mati dengan sendirinya dan itu akan terjadi sangat cepat. Ini adalah peristiwa terakhir yang akan dialami bintang.Ketika bintang meledak,kita akan melihat cahaya yang sangat terang untuk beberapa pekan.Kemudian,dalam kurun beberapa bulan ke depan, cahaya itu mulai memudar dan akhirnya akan sulit dilihat," papar Carter. Menurut Carter,ledakan Betelgeuse bisa membuat bumi selalu dalam kondisi siang hari. Itu bakal terjadi selama beberapa pekan. "Kita akan memiliki matahari kedua," ujarnya. Namun, masih dalam perdebatan dua matahari yang menyinari bumi itu bakal terjadi.

Mulai saat ini, sebagai persiapan, kalau Anda ingin melihat peristiwa alam yang sangat menakjubkan itu, belilah sepasang kacamata. Carter juga memberikan perkiraan waktu peristiwa itu akan terjadi. "Antara sebelum 2012 sampai jutaan tahun mendatang," ujar Carter. Betelgeuse diambil dari Bahasa Arab YadAl Jauza,tanganAl-Jauza, yang menggambarkan sosok perempuan yang mengatur alam.Kematian Betelgeuse menimbulkan kekhawatiran. Pasalnya, ini bersamaan dengan ramalan Suku Maya menyatakan kiamat datang 2012.Namun, Carter membantahnya." Tidak akan membahayakan bumi sedikit pun,"tuturnya.

Meski sepakat dengan penelitian Carter,pakar astronomi Amerika Serikat Phil Plait menyangsikan munculnya "matahari kedua". Sebab, Betelgeuse terbentang di jarak 625 tahun cahaya dari bumi. Jauh di luar jarak "ideal" untuk menikmati siraman cahaya supernova, 25 tahun cahaya. Hal senada juga diungkapkan astronom Universitas Illionois Jim Kaler, Betelgeuse kehilangan massa dan segera menjadi supernova." Namun,‘segera’ dalam skala waktu astronomi artinya satu juta tahun dari sekarang,"tutur Kaler. Menurut Kaler, bintang tersebut memiliki ukuran 10–20 kali lebih besar dari matahari dan akan meledak. Jika tidak meledak, bintang ini akan membentuk bahu kanan rasi Orion dan takkan menjadi matahari kedua di langit bumi.

Betelgeuse

"Supernova akan seperti bulan sabit cerah dan terlihat jelas pada siang hari dan akan muncul bayang-bayang. Mungkin ini membuat orang-orang takut, tapi takkan seterang matahari,"papar Kaler yang fokus pada studi bintang mati sejak
1950-an itu. Dia merasa tak ada alasan untuk takut pada ledakan bintang. Ketika bintang menjadi supernova, ledakan sejumlah besar materi serta radiasinya menyebar di luar angkasa.

Jika peristiwa semacam ini terjadi dalam 30 tahun cahaya dari bumi,secara signifikan ledakan ini akan merusak lapisan ozon bumi dan menyebabkan kepunahan massal.

Sumber : Harian Seputar Indonesia

Minggu, 30 Januari 2011

Anak Usia 10 Bulan Yang Mempunya Berat Setara Dengan Anak Umur 6 Tahun

Bayi asal China ini cocok di juluki sebagai Michelin Baby. Sebab meskipun baru berusia 10 bulan beratnya setara dengan anak berusia 6 tahun.

Bayi bernama Lei-Lei ini diberi nama 'Michelin Baby'. Saat ini berat badannya 20 kilogram atau setara dengan anak-anak usia 6 tahun yang memasuki sekolah dasar.

Berdasarkan keterangan sang ibu, Cheng Qingyu, saat lahir sang bayi memiliki berat badan yang normal. Namun karena selera makannya yang amat tinggi iapun melembung seperti balon.




Sang ibu juga mengakui kalau apapun yang ada di tangan buah hatinya akan dimasukkan ke dalam mulut. "Biasanya apapun yang ada ditangannya akan ia makan. Bahkan handphone juga ia kunyah tanpa sadar," ujar sang ibu.

"Tidak perduli apa yang ia pegang pasti ia makan," tambah sang ibu. Lei-lei saat ini ada di dalam pengamatan dokter di rumah sakit Yiyang-Huna, China Utara.

Ia akan menjalani serangkaian tes di rumah sakit itu untuk mengetahui kelainan apa yang diindapnya


Sumber: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=6405487

RSS FeedRSS
Add Me on Facebook!Add

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Grants For Single Moms